Pengalamanku Indah Bercinta Dengan Saudara Tiriku Ninda

Pengalamanku Indah Bercinta Dengan Saudara Tiriku Ninda


PornDewasax4 – Karena aku di hinggap kepenatan siang itu aku pergi untuk jalan jalan ke pusat perbelanjaan untuk sekedar refreshing dan lihat cewek cewek amoy, kurang lebih setengah jam aku berputar putar sendiri melihat kanan kiri dan kagetnya aku ditubruk seseorang dengan membawa bawaan belanja yang banyak tergesa gesa tak taunya aku melihat kebelakang wanita yang menubrukku.Awalnya dengan rasa kesal setelah melihat ternyata wanita kemudian aku bantu dia untuk membersei barang belanjaannya tak lupa aku yang meminta maaf padanya walaupun yang salah sebenarnya adalah dia.“Maaf ..mbak…nggak sengaja nih…”kataku padanya.

“ya…nggak apa-apa lagi….oya..kamu Herman kan….”katanya padaku.“iya..saya Herman….dan mbak siapa ya…kok tahu nama saya”“kamu nggak ingat sama aku ya…teman SMA kamu…yang suka jahilin kamu….”katanya padaku.“siapa ya….eeeee….maaf …Ninda ya….Si Bunga SMA ““Tepat sekali ….tapi tadi kok kamu manggilin aku mbak seh…”“Maaf deh….abis aku nggak tau siapa kamu..”“kenapa..lupa ya sama aku….atau emang udah dilupain ya…”“ya..gimana ya..kamu cantik banget ..beda dengan yang dulu..”kataku sedikit memujinya.“ak kamu ….biasa aja kok…”katanya sambil tersipu malu.“oh ya….kita ke kafe yuk..buat ngerayain pertemuan kita ini…”“ok deh…tapi kamu yang traktir aku ya…abis aku lagi bokek nih”kataku padanya“ya..nggak masalah lagi….”Aku dan Ninda pergi ke kafe langgananya Ninda.Sampai disana ..kami memilih meja yang paling pojok. Suasana didalam kafe ini sangat sejuk dan nyaman…membuat orang yang berada didalamnya betah untuk duduk berlama-lama.“Gimana kabar kamu sekarang Herman…..udah berkeluarga ya…” tanya Ninda padaku.

“aku seh baik-baik aja….masih sendiri lagi….masih kepengen bebas”“kalau kamu gimana….udah bekeluarga ya….”tanyaku padanya.“aku udah married….udah 3 tahun”“asyik dunk….trus suami kamu mana…kok pergi sendirian ….nggak takut digodain sama lelaki iseng”“ah kamu..biasa aja lagi….laki aku lagi ke KL…urusan bisnis katanya”eh…ayo makan..kok didiamin aja nih”kamipun akhirnya menyantap hidangan yang telah tersedia.Habis makan,kami jalan-jalan dan pulang kerumah masing-masing.Beberapa hari kemudian….Ninda mengirim SMS ke HP ku….isinya mengajak aku untuk main kerumahnya.SMS nya kubalas….dan aku tanyakan dimana alamat rumahnya..Beberapa menit kemudian…Ninda membalas SMS ku dan menyebutkan alamat rumahnya.Aku berangkat kerumah Ninda…si bunga SMA. Tak lama kemudian ..aku sampai didepan rumah mewah. Kubaca kembali alamat yang diberikan oleh Ninda dan kucocokkan dengan nomor rumah yang tertera didepan pintu…pass..memang benar ini rumahnya.Kutekan bel yang ada didepanku.Beberapa saat kemudian …pintu pagar terbuka dengan sendirinya. Aku masuk, pintu pagarpun ikut tertutup dengan sendirinya. Aku berjakan menuju teras depan dan Ninda telah menungguku disana.“Hii..gimana kabar kamu sekarang….”sapanya padaku.“Baik saja nih….kamu gimana…kok sepi amat seh…pada kemana nih”“iya nih…nggak ada siapa-siapa nih dirumah…jadi kesepian..makanya aku undang kamu kesini ..buat nemenin aku…”“nggak salah nih..ntar suami kamu marah lagi”“ah..nggak apa-apa lagi…. dia lagi di KL sekarang nih…”“yuk ..masuk….kita ngobrol didalam aja deh”Kamipun masuk kedalam rumahnya Ninda… Wah….benar-benar mewah nih rumah..semua perabotannya sangat mengagumkan.“mari..silahkan duduk….jangan malu -malu..anggap saja seperti rumah sendiri”“Thank’s….”dan akupun duduk“oya..mau minum apa nih….panas..dingin atau yang hangat..”kata si Nyonya rumah.“jadi bingung nih ..milihnya …”kataku padanya.“ya…kalau yang panas…teh sama kopi…trus kalau mau yang dingin..ada soft drink..”balas si Ninda“trus kalau aku milih yang hangat gimana ”tanyaku lagi.“ya…ada deh…”kata Ninda sedikit genit.“ok deh…kalau gitu..aku minta yang hangat aja deh” kataku coba menggodanya.“ah..kamu ini bisa aja….ntar kalau aku kasih kamu nggak susah nanti”“ya..tergantung yang ngasih dunk…”Ninda bangkit dari duduknya ….”bentar ya …aku kebelakang dulu”Ia pergi meninggalkanku diruang tamu yang mewah itu.

Ninda kembali lagi keruang tamu dengan membawa dua gelas jus orange. Dia meletakkannya datas meja.“Lho..tadi katanya yang hangat..kok yang itu seh”kataku padanya.“yang hangat ntar….so pasti aku kasih deh”Aku pun duduk kembali.“Lin…rumah kamu bagus banget deh….semuanya kamu punya…so pasti kamu bahagia dong dengan suami kamu….”“ah ..siapa bilang..dari luarnya saja aku keliatan bahagia” katanya mulai serius“memang semuanya aku punya ..tapi khan itu nggak menjamin aku bahagia”“bayangin aja deh ..dalam satu bulan ..palingan suamiku 3 hari ada dirumah”“selebihnya ..ya kesana kemari ..ngurusin bisnis keluarganya yang segudang itu…jadi kamu bisa bayangin deh.. betapa aku sangat kesepian..”Ninda mulai menceritakan semua keluhan yang ada dalam dirinya.Kucoba memahami setiap jalan ceritanya sambil sesekali mataku nakal melirik bagian tubuhnya yang sangat menggairahkan sekali.Saat itu,Ninda mengenakan kaos yang cukup ketat sekali sehingga mencetak seluruh lekuk tubuhnya yang sangat indah itu.Dibalik kaos ketat lengan pendek itu …sepertinya Ninda tak mengenakan Bra…itu terlihat dari tonjolan kecil dipuncak dadanya yang padat dan berisi. Perlahan terasa sesuatu bergerak nakal dari balik celana yang kukenakan.Ninda bangkit dari duduknya dan pindah disampingku. Tercium bau harum parfumnya yang sangat mengundang gairah.“Man..aku kangen banget deh sama kamu….”katanya padaku“oya…”kataku padanya.“iya nih….apalagi sama…….”katanya terputus.“sama apa seh Lin…..”“sama…..sama ini nih….”katanya sambil meletakkan tangannya diatas gundukan batang kejantananku.

Kontan saja aku terkejut mendengar penuturannya yang begitu spontan.walau sebenarnya aku juga menginginkannya.Karena tak ada kata-kata yang keluar dari mulutku, Ninda tak memindahkan tangannya dari atas selangkanganku..malah sebaliknya dia mengelus pelan batang kejantananku yang masih tersembunyi dibalik celana panjang yang kukenakan.Perlahan ..mukaku dan muka Ninda makin mendekat.Ninda memejamkan matanya sambil merekahkan bibirnya padaku. Kukecup bibirnya yang merah itu.Mulutku bermain dimulutnya yang mungil dan seksi .Sesekali lidahku berpilin dengan lidahnya. Ninda sangat bergairah sekali menyambut ciuman bibirku dibibirnya.Sementara itu tanganku tak tinggal diam. Kucoba meraba dua bukit kembar yang tumbuh didadanya. Begitu hangat ,padat dan berisi Terasa sangat halus sekali kulit dadanya Ninda. Dua puncak dadanya yang mulai mengeras tak luput dari remasan tanganku. Dan tangan Ninda semakin liar begerilya diatas gundukan batang kejantananku yang mulai mengeras.Ninda beranjak dari tempat duduknya .Perlahan ia mulai membuka satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya.Hingga akhirnya tak sehelai benangpun yang menempel ditubuhnya.Kuperhatikan tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.Begitu sangat sempurna sekali.Dua gundukan bulat menggantung didadanya .ditambah dengan bukit kecil yang ditumbuhi bulu hitam yang lebat menandakan kalau Ninda type wanita haus seks.Ninda kembali duduk bersimpuh dihadapanku. Kali ini ia mulai membuka celana panjang yang masih kukenakan. Begitu celanaku terbuka ..nongollah batang kejantananku yang mulai mengeras dibalik celana dalamku.Namun tak berselang lama celana dalamkupun telah terbuka dan tinggallah penisku yang tegak bak torpedo yang siap meluncur.Tangannya yang halus itu mulai membelai batang kejantananku.Lama kelamaan ukurannya makin membesar .Ninda mulai menjilat ujung kepala penisku .Mulutnya yang mungil itu menjiltai permukaan kulit batang kejantananku hingga sampai kedua buah biji pelerku.

Beberapa saat lamanya Ninda menikmati batang kejantananku dengam ciuman-ciuman yang sangat menggetarkan persendianku.Sementara kedua tanganku meremasi kepalanya .Hingga sesuatu terasa berdenyut dibatang kejantananku Sesuatu yang ingin muncrat dari ujung kepala penisku.Aku semakin kuat menjambak rambutnya Ninda dan menekannya kedalam hingga ujung kepala penisku menyentuh ujung tenggorokannya.“Akhhh..Lin..aku mau keluar nih”erangku padanya

Beberapa detik kemudian spermaku tumpah didalam mulutnya Ninda. Tanpa merasa jijik sedikitpun Ninda menelan setiap tetes spermaku.Dan sambil tersenyum ..Ninda menjilati sisa- sisa sperma yang masih tersisa dibatang kemaluanku.Beberapa saat kamipun istirahat setelah aku mencapai orgasme yang pertama. .Kemudian aku berdiri dan mengangkat tubuh montok Ninda dan merebahkannya diatas sofa yang empuk .Kini tiba saatnya bagiku untuk memulai babak permainan berikutnya.Aku membuka kedua kaki Ninda lebar-lebar.Kudekatkan wajahku kepermukaan perutnya yang datar.Dengan penuh nafsu ..aku menjilati setiap permuakaan kulit perutnya yang halus itu.Ninda menggelinjang hebat merasakan jilatan bibirku dipermukaan kulit perutnya yang ramping.Ninda merasakan dirinya seolah terbang kesorga kenikmatan saat ujung-ujung lidahku mengelitik organ-organ sensitifnya.Ia melupakan sejenak bayangan suaminya yang saat ini sedang berada diluar negri. Baginya ,kenikmatan yang kuberikan padanya tak ada bandingnya dengan limpahan materi yang diberikan oleh suaminya.

Desahan…erangan dan jeritan Ninda makin menbuatku bersemangat menusuk-nusuk permukaan Vaginanya dengan ujung lidahku.“Sayang….cepet dunk masukin punyamu kememek aku….udah nggak kuat nih”rengeknya padaku.Akupun memenuhi permintaan Ninda yang sudah tidak tahan menunggu batang kejantananku yang tegang dan mengeras untuk masuk kedalam vaginanya Ninda.Aku memegang batang kejantananku dan mengocoknya sebentar kemudian mengarahkannya kelubang vagina Ninda.Aku mulai maju mendorong pantatnya Ninda.Beberapa kali kucoba selalu meleset. Mungkin karena ukuran senjataku yang cukup besar hingga sulit untuk menembus lubang vaginanya yang rapet. Namun setelah beberapa kali mencoba,akhirnya batang kejantananku masuk menembus lubang memeknya Ninda.Tanpa membuang waktu lagi, kugerakkan pantatku maju mundur menusuk memeknya Ninda.Dengan penuh nafsu,Ninda menikmati gerakan Penisku yang maju mundur menusuk vaginanya.Desiran dan desahan beriringan keluar dari mulutnya yang mungil itu.Ninda mengimbangi gerakanku dengan memaju mundurkan pantatnya yang bahenol itu.Sekitar tiga pulu menit berlalu, Ninda merasakan akan mencapai klimaks. Ninda mengangkat pantatnya dan menggelinjang hebat.Wajahnya berubah ganas, matanya mendelik saat puncak kenikmatan itu datang.Aku tahu kalau Ninda akan mencapai klimaknya.Kupercepat gerakan pantatku menusuk vaginanya sampai akirnya puncak kenikmatanna datang.Ninda mendekap erat tubuhku,Vaginanya berkedut-kedut menjepit batang kejantananku.Cairan hangat dan kental merembesi dinding vaginanya.

Orgasme yang beruntun telah dialami Ninda sibunga SMA.Untuk beberapa saat ..kubiarkan Ninda menikmati sisa -sisa orgasmenya, sebelum kami melanjutkan permainan yang berikutnya. Perlahan Ninda bangkit dari tidurnya dan duduk diatas sofa empuk itu.Akupun duduk disampingnya .Tanganku singgah digundukan vagina yang ditumbuhi rambut halus itu. Kubelai perlahan untuk membangkitkan kembali gairah wanita cantik yang ada disampingku ini. Perlahan terdengar desahan lembut dari mulut Ninda. Sementara itu mulutku tak lepas dari dua puncak mungil didadanya.Merasa sudah tepat saatnya bagiku untuk menuntaskan permainan ini…kuangkat Ninda dan kududukkan ia diatas pahaku. Posisinya kini tepat berada diatas pangkuanku,sehingga dua buah dadanya yang padat membusung tepat berada didepan mulutku.Kugosok-gosok ujung penisku kemulut vaginanya. Kutekan ujung penisku hingga amblas masuk kedalam Vaginanya. Kudiamkan perlahan,kunikmati beberapa saat kontolku bersarang dalam memeknya Ninda.Perlahan kugerakkan pantatku naik turun menusuk lubang kemaluannya Ninda.Gerakanku makin lama semakin cepat membuat tubuh Ninda bergoyang-goyang diatas pangkuanku.Terdengar erangan kenikmatan dari mulut Ninda.Beberapa kali ia harus memekik kecil tak kala penisku yang makin membesar menyentuh ujung rahimnya.

Sementara dua buah gundukan didadanya bergoyang -goyang tak karuan. Kedua tanganku meraih dua gundukan itu dan meremasnya perlahan.Beberapa menit kemudian terasa sesuatu menyesak dalam batang kejantananku.Mungkin tiba saatmya bagiku untuk orgasme.Dengan diiringi desahan panjang secara bersamaan…aku dan Ninda mencapai orgasme.Kusemprotkan spermaku yang hangat didalan vagina Ninda.Beberapa saat kemudian Nindapun menyusul. Cairan hangat merembesi dinding Vaginanya yang hangat itu.Aku memcabut batang kejantananku dari dalam vaginanya Ninda.Dengan cepat Ninda jongkok diselangkanagnku dan menjilat sisa-sisa sperma yang masih menempel dipenisku.Sesaat kemudian Ninda tersenyum padaku.Senyum penuh kepuasam …yang tak pernah ia dapatkan dari suaminya tersayang.Aku bangkit dan mengenakan kembali pakaianku.Kulihat jam ditanganku sudah menunjukkan jam sepuluh malam.Akupun pamit pada Ninda.Namun sebelum aku pergi meninggalkam rumah Ninda…ia memberikan sesuatu buatku sebagai hadiah.Sebuah Handphone terbaru. Semula aku menolak pemberiannya …namun ia berharap sekali aku menerima pemberiannya itu.Demi menghibur hatinya Ninda..kuterima hadiah yang bagiku cukup besar sekali. Kupergi meninggalkan Ninda dengan membawa Handphone. Hadiah yang mungkin lebih kecil jika dibandingkan dengan kenikmatan seks yang kudapatkan hari ini….dan bahkan akan kudapatkan hari-hari berikutnya bersama wanita cantik yang pernah menjadi Bunga SMA.

Pengalamanku Indah Bercinta Dengan Saudara Tiriku Ninda

Pengalaman sex ku yang satu ini aku ingin kenalkan dulu namaku Kiki. Cerita Dewasa ini dimulai, waktu aku SMA kelas 3, waktu itu aku baru sebulan tinggal sama ayah tiriku. Ibu menikah dengan orang ini karena tidak tahan hidup menjanda lama-lama. Yang aku tidak sangka-sangka ternyata ayah tiriku punya 2 anak cewek yang keren dan seksi habis, yang satu sekolahnya sama denganku, namanya Nery dan yang satunya lagi sudah kuliah, namanya Lia.Si Nery cocok sekali kalau dijadikan bintang iklan obat pemKituk tubuh, nah kalau si Lia paling cocok untuk iklan BH sama suplemen payudara. Sejak pertama aku tinggal, aku selalu berangan-angan bahwa dapat memiliki Nereka, tapi angan-angan itu selalu buyar oleh berbagai hal. Dan siang ini kebetulan tidak ada orang di rumah selain aku dengan Nery, ini juga aku sedang kecapaian karena baru pulang sekolah. “Ner, entar kalau ada perlu sama aku, aku ada di kamar,” teriakku dari kamar. Aku mulai menyalakan komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku mulai dech surfing ke situs-situs porno kesayanganku, tapi enggak lama kemudian Nery masuk ke kamar sambil bawa buku, kelihatannya dia mau tanya pelajaran. “Ki, kemaren kamu udah nyatet Biologi belom, aku pinjem dong!” katanya dengan suara manja. Tanpa memperdulikan komputerku yang sedang memutar film BF via internet, aku mengambilkan dia buku di rak bukuku yang jaraknya lumayan jauh dengan komputerku.“Ner..! nich bukunya, kemarenan aku udah nyatet,” kataku.

Pengalamanku Indah Bercinta Dengan Saudara Tiriku Ninda

Nery tidak memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku.“Ner.. kamu Kigong aja!” kataku pura-pura tidak tahu.“Eh.. iya, Kiki kamu nyetel apa tuh! aku bilangin bonyok loh!” kata Nery.“Eeh.. kamu barusan kan juga liat, aku tau kamu suka juga kan,” balas aku.“Mending kita nonton sama-sama, tenang aja aku tutup mulut kok,” ajakku berusaha mencari peluang.“Kier nich, kamu kagak bilang?” katanya ragu.“Suwer dech!” kataku sambil mengambilkan dia kursi.Nery mulai serius menonton tiap adegan, sedangkan aku serius untuk terus menatap tubuhnya.“Ner, sebelum ini kamu pernah nonton bokep kagak?” tanyaku.“Pernah, noh aku punya CD-nya,” jawabnya.Wah gila juga nich cewek, diam-diam nakal juga.“Kalau ML?” tanyaku lagi.“Belom,” katanya, “Tapi.. kalo sendiri sich sering.”Wah makin berani saja aku, yang ada dalam pikiranku sekarang cuma ML sama dia.Bagaimana caranya si “Roki Junior” bisa puas, tidak peduli saudara tiri, yang penting nafsuku hilang.Melihat dadanya yang naik-turun karena terangsang, aku jadi semakin terangsang, dan batang kemaluanku pun makin tambah tegang.“Ner, kamu terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya,” tanyaku memancing.“Iya nic Rok, Kitar yach aku ke kamar mandi dulu,” katanya.“Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih liat!” kataku menunjuk ke arah celanaku.“Kasihanilah si Roki kecil,” kataku.“Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak dech,” katanya sambil meninggalkan kamarku.“Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup mulut dech,” kataku memancing.

Dan ternyata tidak ia gubris, bahkan terus berjalan ke kamar mandi sambil tangan kanannya Neremas-remas buah dadanya dan tangan kirinya menggosok-gosok kemaluannya, dan hal inilah yang membuatku tidak menyerah. Kukejar terus dia, dan sesaat sebelum masuk kamar mandi, kutarik tangannya, kupegang kepalanya lalu kemudian langsung kucium bibirnya. Sesaat ia menolak tapi kemudian ia pasrah, bahkan menikmati setiap permainan lidahku. “Kau akan aku berikan pengalaman yang paling memuaskan,” kataku, kemudian kembali melanjutkan menciumnya. Tangannya membuka baju sekolah yang masih kami kenakan dan juga ia membuka BH-nya dan meletakkan tanganku di atas dadanya, kekenyalan dadanya sangat berbeda dengan gadis lain yang pernah kusentuh.Perlahan ia membuka roknya, celanaku dan celana dalamnya. “Kita ke dalam kamar yuk!” ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil, “Terserah kaulah,” kataku,“Yang penting kau akan kupuaskan.” Tak kusangka ia berani menarik penisku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya. “Ki, kamu tiduran dech, kita pake ’69′ mau tidak?” katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dengan lidahku, sementara tanganku bermain di dadanya.

Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya. “Jangan hentikan Ki.. Ach.. percepat Ki, aku mau keluar nich! ach.. ach.. aachh.. Ki.. aku ke.. luar,” katanya berbarengan dengan menyemprotnya cairan kental dari vaginanya. Dan kemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku.“Ner, sekali lagi yah, aku belum keluar nich,” pintaku.“Kita istrirahat dulu yach, aku lagi capek nich,” jelasnya.Aku tidak peduli kata-katanya, kemudian aku mulai mendekati vaginanya.“Ner, aku masukkin sekarang yach,” kataku sambil memasukkan penisku perlahan-lahan.Kelihatannya Nery sedang tidak sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. Vagina Nery masih sempit sekali, penisku dibuat cuma diam mematung di pintunya. Perlahan kubuka dengan tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya berhasil penisku masuk setengahnya, kira-kira 7 cm.“Jangan Ki.. entar aku hamil!” katanya tanpa berontak.“Kamu udah mens belom?” tanyaku.“Udah, baru kemaren, emang kenapa?” katanya.Sambil aku masukkan penisku yang setengah, aku jawab pertanyaannya,“Kalau gitu kamu kagak bakal hamil.”“Ach.. ach.. ahh..! sakit Ki, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..!” katanya berteriak nikmat.“Tenang aja cuma sebentar kok, Ner mending doggy style dech!” kataku tanpa melepaskan penis dan berusaha memutar tubuhnya.Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia Nerespon gerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.“Ach.. a.. aa ach..” teriaknya.

“Sakit lagi Ki.. a.. aa.. ach..”“Tahan aja, cuma seKitar kok,” kataku sambil terus bergoyang dan Neremas-remas buah dadanya.“Ki,. ach pengen.. ach.. a.. keluar lagi Ki..” katanya.“Tunggu seKitar yach, aku juga pengen nich,” balasku.“Cepetan Ki, enggak tahan nich,” katanya semakin menegang.“A.. ach.. aachh..! yach kan keluar.”“Aku juga Say..” kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setidaknya enam tembakan spermaku di dalam vaginanya.Kucabut penisku dan aku melihat seprei, apakah ada darahnya atau tidak? tapi tenyata tidak.“Ner kamu enggak perawan yach,” tanyaku.“Iya Ki, dulu waktu lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech,” jelasnya.“Kiki ingat loh, jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja.””Oh tenang aja aku bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi.”“Siapa sih yang bisa nolak ‘Kii Junior’,” katanya mesra.Setelah saat itu setidaknya seminggu sekali aku selalu melakukan ML dengan Nery, terkadang aku yang memang sedang ingin atau terkadang juga Nery yang sering ketagihan, yang asyik sampai saat ini kami selalu bermain di rumah tanpa ada seorang pun yang tahu, kadang tengah malam aku ke kamar Nery atau sebaliknya, kadang juga saat siang pulang sekolah kalau tidak ada orang di rumah.Kali ini kelihatannya Nery lagi ingin, sejak di sekolah ia terus menggodaku, bahkan ia sempat membisikkan kemauannya untuk ML siang ini di rumah, tapi malangnya siang ini ayah dan ibu sedang ada di rumah sehingga kami tak jadi melakukan ini.

Aku menjanjikan nanti malam akan main ke kamarnya, dan ia mengiyakan saja, katanya asal bisa ML denganku hari ini ia menurut saja kemauanku.Ternyata sampai malam ayahku belum tidur juga, kelihatannya sedang asyik menonton pertandingan bola di TV, dan aku pun tidur-tiduran sambil menunggu ayahku tertidur, tapi malang malah aku yang tertidur duluan. Dalam mimpiku, aku sedang dikelitiki sesuatu dan berusaha aku tahan, tapi kemudian sesuatu menindihku hingga aku sesak napas dan kemudian terbangun.“Nery! apa Ayah sudah tidur?” tanyaku melihat ternyata Nery yang menindihiku dengan keadaan telanjang.“kamu mulai nakal Ki, dari tadi aku tunggu kamu, kamu tidak datang-datang juga. kamu tau, sekarang sudah jam dua, dan ayah telah tidur sejak jam satu tadi,” katanya mesra sambil memegang penisku karena ternyata celana pendekku dan CD-ku telah dibukanya.“Yang nakal tuh kamu, Bukannya permisi atau bangunin aku kek,” kataku.“kamu tidak sadar yach, kamu kan udah bangun, tuh liat udah siap kok,” katanya sambil memperlihatkan penisku.“Aku emut yach.”Emutanya kali ini terasa berbeda, terasa begitu menghisap dan kelaparan.“Ner jangan cepet-cepet dong, kasian ‘Kii Junior’ dong!”“Aku udah kepengen berat Ki!” katanya lagi.“Mending seperti biasa, kita pake posisi ’69′ dan kita sama-sama enak,” kataku sembil berputar tanpa melepaskan emutannya kemudian sambil terus diemut.

Aku mulai menjilat-jilat vaginanya yang telah basah sambil tanganku memencet-mencet payudaranya yang semakin keras, terus kuhisap vaginanya dan mulai kumasukkan lidahku untuk mencari-cari klitorisnya.“Aach.. achh..” desahnya ketika kutemukan klitorisnya.“Ki! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh..”“kamu juga makin pinter ngulum ‘Kii’ kecil,” kataku lagi.“Ki, kali ini kita tidak usah banyak-banyak yach, aa.. achh..” katanya sambil mendesah.“Cukup sekali aja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach..” katanya sambil menikmati jilatanku.“Tapi Kikiaku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh..” katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari vaginanya.WDSUKSES, Merupakan Situs Judi Online Paling Terpercaya Di Asia, Menang berapaun tetap dibayar.“Kayaknya kamu harus dua kali dech!” kataku sambil Nerubah posisi.“Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach,” katanya lagi.“Bersiaplah akan aku masukkan ini sekarang,” kataku sambil mengarahkan penisku ke vaginanya.“Siap-siap yach!”“Ayo dech,” katanya.“Ach.. a.. ahh..” desahnya ketika kumasukkan penisku.“Pelan-pelan dong!”“Inikan udah pelan Ner,” kataku sambil mulai bergoyang.“Ner, kamu udah terangsang lagi belon?” tanyaku.“Kitar lagi Ki,” katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.“Sambil bercumbu dong Ki!”Tanpa disuruh dua kali aku langsung mncumbunya, dan aku betul-betul menikmati permainan lidahnya yang semakin mahir.

“Ner kamu udah punya pacar belom?” tanyaku.”Aku udah tapi baru abis putus,” katanya sambil mendesah.“Kiki pacar aku itu enggak tau loh soal Kiginian, cuma kamu loh yang beginian sama aku.”“Ach yang Ki?” tanyaku lagi sambil mempercepat goyangan.“Ach.. be.. ner.. kok Ki, a.. aa.. ach.. achh,” katanya terputus-putus.“Tahan aja, atau kamu mau udahan?” kataku menggoda.“Jangan udahan dong, aku baru kamu bikin terangsang lagi, kan kagak enak kalau udahan, achh.. aa.. ahh.. aku percepat yach Ki,” katanya.Kemudian mempercepat gerakan pinggulnya.“Kamu udah ngerti gimana enaknya, sebentar lagi kayaknya aku bakal keluar dech,” kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di ujung.“Achh.. ach.. Kitar lagi nih.”“Tahan Ki!” katanya sambil mengeluarkan penisku dari vaginanya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya.“Aku juga Ki, bantu aku cari klitorisku dong!” katanya menarik tanganku ke vaginanya.Sambil penisku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku dan..“Achh.. a.. achh.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.“Aku juga Ki..” katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya.“Ach.. ah.. aa.. ach..” desahnya.“Aku tidur di sini yach, nanti bangunin aku jam lima sebelum ayah bagun,” katanya sambil menutup mata dan kemudian tertidur, di sampingku.Tepat jam lima pagi aku bangun dan membangunkanya, kemudian ia bergegas ke kamar madi dan mempersiapkan diri untuk sekolah, begitu juga dengan aku. Yang aneh siang ini tidak seperti biasanya Nery tidak pulang bersamaku karena ia ada les privat, sedangkan di rumah cuma ada Mbak  Lia, dan anehnya siang-siang begini Mbak Lia di rumah memakai kaos ketat dan rok mini seperti sedang menunggu sesuatu.“Siang Ki! baru pulang? Nery mana?” tanyanya.

“Nery lagi les, katanya bakal pulang sore,” kataku, “Loh Mbak sendiri kapan pulang? katanya dari Solo yach?”“Aku pulang tadi malem jam tigaan,” katanya.“Ki, tadi malam kamu teriak sendirian di kamar ada apa?”Wah gawat sepertinya Mbak Lia dengar desahannya Nery tadi malam.“Ach tidak kok, cuma ngigo,” kataku sambil berlalu ke kamar.“Ki!” panggilnya, “Temenin Mbak nonton VCD dong, Mbak males nich nonton sendirian,” katanya dari kamarnya.“sebentar!” kataku sambil berjalan menuju kamarnya, “Ada film apa Mbak?” tanyaku sesampai di kamarnya.“Liat aja, nanti juga tau,” katanya lagi.“Mbak lagi nungguin seseorang yach?” tanyaku.“Mbak, lagi nungguin kamu kok,” katanya datar, “Tuh liat filmnya udah mulai.”“Loh inikan..?” kataku melihat film BF yang diputarnya dan tanpa meneruskan kata-kataku karena melihat ia mendekatiku. Kemudian ia mulai mencium bibirku.“Mbak tau kok yang semalam,” katanya, “Kamu mau enggak ngelayanin aku, aku lebih pengalaman dech dari Nery.”Wah pucuk di cinta ulam tiba, yang satu pergi datang yang lain.“Mbak, aku kan adik yang berbakti, masak nolak sich,” godaku sambil tangan kananku mulai masuk ke dalam rok mininya menggosok-gosok vaginanya, sedangkan tangan kiriku masuk ke kausnya dan memencet-mencet payudaranya yang super besar.“Kamu pinter dech, tapi sayang kamu nakal, pinter cari kesempatan,” katanya menghentikan ciumannya dan melepaskan tanganku dari dada dan vaginanya.“Mbak mau ngapain, kan lagi asyik?” tanyaku.”Kamu kagak sabaran yach, Mbak buka baju dulu terus kau juga, biar asikkan?” katanya sambil membuka bajunya.Aku juga tak mau ketinggalan, aku mulai membuka bajuku sampai pada akhirnya kami berdua telanjang bulat.“Tubuh Mbak bagus banget,” kataku memperhatikan tubuhnya dari atas sampai ujung kaki, Kiar-Kiar tidak ada cacat, putih muNer dan sekal.Ia langsung mencumbuku dan tangan kanannya memegang penisku, dan mengarahkan ke vaginanya sambil berdiri.“Aku udah enggak tahan Ki,” katanya.

Kuhalangi penisku dengan tangan kananku lalu kumainkan vaginanya dengan tangan kiriku.“Nanti dulu ach, beginikan lebih asik.”“Ach.. kamu nakal Ki! pantes si Nery mau,” katanya mesra.“Ki..! Mbak..! lagi dimana kalian?” terdengar suara Nery memanggil dari luar.“Hari ini guru lesnya tidak masuk jadi aku dipulangin, kalian lagi dimana sich?” tanyanya sekali lagi.“Masuk aja Ner, kita lagi pesta nich,” kata Mbak Lia.“Mbak! Entar kalau Nery tau gimana?” tanyaku.“Kiki jangan panggil Mbak, panggil aja Lia,” katanya dan ketika itu aku melihat Nery di pintu kamar sedang membuka baju.“Lia, aku ikut yach!” pinta Nery sambil memainkan vaginanya.“Kiki kamu kuat nggak?” tanya Lia.“Tenang aja aku kuat kok, lagian kasian tuch Nery udah terangsang,” kataku.“Ner cepet sinih emut ‘Kii Junior’,” ajakku.Tanpa menolak Nery langsung datang mengemut penisku.“Mending kita tiduran, biar aku dapet vaginamu,” kataku pada Lia.“Ayo dech!” katanya kemudian mengambil posisi.Lia meletakkan vaginanya di atas kepalaku, dan kepalanya menghadap vagina Nery yang sedang mengemut penisku.“Ner, aku maenin vaginamu,” katanya.Tanpa menunggu jawaban dari Nery ia langsung bermain di vaginanya.Permainan ini berlangsung lama sampai akhirnya Lia menegangkan pahanya, dan.. “Ach.. a.. aach.. aku keluar..” katanya sambil menyemprotkan cairan di vaginanya.“Sekarang ganti Nery yach,” kataku.Kemudian aku bangun dan mengarahkan penisku ke vaginanya dan masuk perlahan-lahan.“Ach.. aach..” desah Nery.“Kamu curang, Nery kamu masukin, kok aku tidak?” katanya.“Abis kamu keluar duluan, tapi tenang aja, nanti abis Nery keluar kamu aku masukin, yang penting kamu Nerangsang dirimu sendiri,” kataku.“Yang cepet dong goyangnya!” keluh Nery.Kupercepat goyanganku, dan dia mengimbanginya juga.

“Kak, ach.. entar lagi gant.. a.. ach.. gantian yach, aku.. mau keluar ach.. aa.. a.. ach..!” desahnya, kemudian lemas dan tertidur tak berdaya.“Ayo Kiki tunggu apa lagi!” kata Lia sambil mengangkang mampersilakan penisku untuk mencoblosnya.“Aku udah terangsang lagi.”Tanpa menunggu lama aku langsung mencoblosnya dan mencumbunya.“Gimana enak penisku ini?” tanyaku.“Penis kamu kepanjangan,” katanya, “tapi enak!”.“Kayaknya kau nggak lama lagi dech,” kataku.“Sama, aku juga enggak lama lagi,” katanya, “Kita keluarin sama-sama yach!” terangnya.“Di luar apa di dalem?” tanyaku lagi.“Ach.. a.. aach.. di.. dalem.. aja..” katanya tidak jelas karena sambil mendesah.“Maksudku, ah.. ach.. di dalem aja.. aah.. ach.. Kitar lagi..”“Aku.. keluar.. ach.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku.“Ach.. aach.. aku.. ach.. juga..” katanya sambil menegang dan aku Nerasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.Akhirnya kami bertiga tertidur di lantai dan kami bangun pada saat bersamaan.“Kikiaku mandi dulu yach, udah sore nich.”“Aku juga ach,” kataku.“Ki, Ner, lain kali lagi yach,” pinta Lia.“Itu bisa diatur, asal lagi kosong kayak gini, ya nggak Ki!” kata Nery.“Kapan aja kalian mau aku siap,” kataku.“Kalau gitu kalian jangan mandi dulu, kita main lagi yuk!” kata Lia mulai memegang penisku.Akhirnya kami main lagi sampai malam dan kebetulan ayah dan ibu telepon dan mengatakan bahwa Nereka pulangnya besok pagi, jadi kami lebih bebas bermain, lagi dan lagi. Kemudian hari selanjutya kami sering bermain saat situasi seperti ini, kadang tengah malam hanya dengan Lia atau hanya Nery. Oh bapak tiri, ternyata selain harta banyak, kamu juga punya dua anak yang siap menemaniku kapan saja, ohh nikmatnya hidup ini.